Sabtu, 29 Oktober 2011

Penyimpan Data

Diposting oleh Lulu Als di 17.03 0 komentar

a)       Compact Disc (CD) cakram padat, atau piringan cakram adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital.







b)      CD-RW adalah CD-ROM yang dapat ditulisi kembali dan memiliki kemampuan membaca kepingan cd dan juga mampu menulis di kepingan cd blank.








c)       Flash Disk adalah alat penyimpanan data memori kilat tipe NAND yang memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Penggerak kilat ini biasanya berukuran kecil, ringan, serta bisa dibaca dan ditulisi dengan mudah.






d)      Memory card adalah sebuat alat penyimpan data digital; seperti gambar digital, berkas digital ,suara digital dan video digital.






e)       DVD adalah sejenis cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD.






f)        Disket adalah sebuah perangkat penyimpanan data yang terdiri dari sebuah medium penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur dan dilapisi lapisan plastik berbentuk persegi atau persegi panjang.




g)      Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.

h)       Hard Disk adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis.

Minggu, 16 Oktober 2011

Kenapa Bukan Aku?

Diposting oleh Lulu Als di 16.11 0 komentar
Pagi itu, aku membuka mataku. Matahari sudah menampakkan sinarnya yang hangat. Aku melirik kalender yang berada tepat di sebelah kiri tempat tidurku. Minggu, 09 Oktober 2011. Aku terbelalak kaget. Disana terdapat bulatan merah. Biasanya, jika ada sesuatu hal yang penting, aku selalu memberi tanda di kalenderku. “Hmm.. Ada apa ya, dengan hari ini?” kataku dalam hati. Aku mencoba mengingatnya, sambil menatap kosong dinding kamarku yang berwarna biru. “Oh, ya! Hari ini adalah hari keberangkatanku ke Bandung untuk olimpiade geografi!” kataku dalam hati. Aku langsung beranjak dari tempat tidurku, keluar kamar, dan mengambil air wudhu.
            Ya, aku adalah 1 dari 70 peserta final olimpiade geografi yang sudah melalui tahap seleksi daerah 3 minggu silam. Waktu itu, dadaku hampir meledak saat melihat namaku berada di daftar peserta final. Dan hari ini, aku harus bersiap untuk ‘bertarung’ kembali dengan para peserta lainnya.
            Setelah mengambil air wudhu, aku langsung shalat dan mandi. Setelah berpakaian, aku sarapan ditemani ibu dan adikku. “Teh, bagaimana, sudah siap?” kata ibuku. “Ya.. Begitulah.. Insya Alloh,” jawabku sambil mengunyah nasi goreng yang menjadi santapan pagiku. “Nanti jam 8 kita berangkat ya,” kata ibuku lagi. Aku mengangguk, sambil meneruskan melahap sarapanku.
            Selesai sarapan, aku mengemas barang-barangku yang akan kubawa ke Bandung. Baju-baju, alat tulis, dan yang paling penting, buku IPS-ku. Setelah selesai mengemas barang-barang, aku keluar kamar. Ternyata ibuku sudah menunggu diluar. “Cepat, Teh! Bu Uyun sudah menunggu di sekolah!” kata ibuku. “Iya, Bu!” jawabku sambil mengikat tali sepatuku. Kami pun segera berangkat ke sekolah, karena kami akan berangkat dari sana.
            Benar saja, saat tiba di sekolah, Bu Uyun, guru IPS di sekolahku, sudah menunggu. Sekarang tinggal menunggu Hesti, temanku yang sama-sama mengikuti olimpiade geografi itu. Tak lama kemudian, Hesti pun datang. Dan kami berempat pun berangkat ke Bandung.
            Hari beranjak siang. Saat itu, kami masih di perjalanan. Macet. Itulah yang menggambarkan suasana di jalan ini. Karena kesal, aku mengeluarkan buku IPS dari ranselku. Aku memanfaatkan waktuku untuk membaca kembali buku IPS-ku. Sand dune, kondensasi, teori Junghun, dan banyak istilah-istilah lainnya. “Bosan,” kataku dalam hati. Belum sampai 10 menit aku membaca, mataku sudah terasa berat. Huh, memang sudah kebiasaan, kalau membaca pasti bawaannya mengantuk. Aku pun memutuskan untuk memejamkan mataku kembali.
            Pukul 1 siang, kami tiba di Universitas Pendidikan Indonesia. Disanalah aku akan mengikuti olimpiade geografi itu. Setelah sampai disana, kami menuju sebuah gedung tempat Technical Meeting Olimpiade Geografi dilaksanakan. Kami tidak sempat menuju ke penginapan, karena takutnya terlambat ikut technical meeting, repot juga.
            Saat tiba di gedung itu, ternyata sudah banyak orang. Glek! Aku menelan ludah melihat peserta lainnya yang kelihatannya orang intelek semua. Mataku menangkap beberapa orang yang sedang membaca, “Wah, rajin banget sih, sampai-sampai di saat seperti ini masih membaca,” kataku dalam hati. Tapi, aku tidak terlalu peduli. Aku dan temanku, Hesti, langsung menempati tempat duduk yang disediakan di gedung itu. Technical meeting berlangsung sekitar 90 menit. Pelaksanaan olimpiadenya besok, lumayanlah bisa menghafal lagi.
            Setelah selesai mengikuti technical meeting, kami menuju ke penginapan. Kami menginap di Dormitory. Letaknya tidak jauh dari gedung tadi. Jadi, kami menempuhnya dengan berjalan kaki. Tiba di penginapan, aku langsung merebahkan badanku yang lelah di kasur. Tanpa sadar, aku terlelap ke dalam dunia mimpiku.
            “Hei! Bangun!”. Aku mendengar suara yang tampaknya tidak asing lagi bagiku, yang memaksaku untuk membuka mataku. Aku terperanjat. Aku ingat persis ini hari apa. Hari Senin, 10 Oktober 2011. Dan hari ini.. adalah pelaksanaan olimpiade geografi. Dengan langkah gontai, aku menuju kamar mandi. Mataku sembab, mungkin karena kemarin tidur terlalu malam. Ya, waktu malam, aku menghafal. Sudah kebiasaanku pakai SKS, sistem kebut semalam. Setelah mandi, aku sholat Subuh dan sarapan, lalu bersiap ke gedung FPIPS UPI, tempat aku ‘bertarung’.
            Sampai di gedung FPIPS, para peserta harus mengikuti pembukaan di ruang Auditorium. Sebelum masuk kesana, Bu Uyun memberikan pengarahan kepadaku dan Hesti. “Hati-hati ya, dalam mengerjakan soalnya. Dan kalian harus yakin bahwa kalian bisa,” pesan Bu Uyun. “Iya, Bu. Insya Alloh,” jawabku dan Hesti. Aku dan Hesti pun memasuki ruangan itu. Pembukaanya lama sekali, sekitar 1 jam. Hesti memanfaatkan waktu itu untuk membaca. Dan kulihat, banyak juga peserta lain yang membaca. Tapi aku? Bukuku ku tinggal di penginapan. Hmm.. Aku hanya memperhatikan sambutan-sambutan saja, sambil mengingat-ingat kembali materi yang aku baca kemarin.
            Selesai pembukaan, aku, Hesti, dan peserta lainnya memasuki ruang ujian. Deg! Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Baru kali ini aku mengikuti olimpiade yang mencakup region provinsi. Biasanya sih, di kabupaten saja. Tapi aku mencoba untuk tenang. Sebelum masuk ruang ujian, aku dan Hesti meminta do’a dulu kepada ibuku dan Bu Uyun. “Semoga lancar, ya,” kata Bu Uyun. “Semoga diberi kemudahan, ya,” kata ibuku. Setelah itu, aku dan Hesti memasuki ruang ujian.
            150 menit telah berlalu. Menyimpan rasa ragu dalam hatiku. 100 soal yang disediakan, tidak kuselesaikan dengan sempurna. Dan sekarang, aku harus mengumpulkan lembar jawabanku. Tak apalah, pasrah saja, fikirku. Semua peserta sudah meninggalkan ruang ujian. Detak jantungku semakin tak menentu, karena sekarang adalah saatnya menunggu pengumuman pemenang.
            Pukul 2 siang. Saatnya pengumuman. Aku mencoba untuk tenang. Huh, sialnya, kali ini hatiku tak bisa diajak kompromi. Bisa dibilang kali ini aku sedang harap-harap cemas. Mungkin peserta lainnya juga merasakan hal yang sama. Yap! Sekarang MC sudah berada di podium untuk membacakan pemenang. Pemenang dibacakan dari juara harapan 2, dan bukan namaku yang disebut. Harapan 1, juara 3, juara 2, namaku belum juga disebut. “Juara 1.. Berasal dari Garut!” Mendengar itu, aku, Hesti, ibuku, dan Bu Uyun langsung bersorak gembira. Tapi tunggu! Wakil dari Garut ada 3! “Juara 1, jatuh kepada.. Jovi dari SMP Daya Susila Garut!” kata MC. Aku langsung terduduk. “Kenapa bukan aku?” kataku dalam hati. Kecewa, kesal, amarah. Semua ada dalam benakku. Tapi aku mencoba agar air mataku tidak jatuh. Aku menarik napas, ikhlaskan, fikirku. Aku sadar, air mata takkan mengubah hasil olimpiade itu.
            Matahari mulai menyembunyikan dirinya di ufuk barat. Andai aku bisa seperti matahari, menyembunyikan kesedihanku. Tapi entahlah, aku hanya bisa mengambil hikmah di balik semua ini. Aku melangkahkan kakiku. Diiringi hembusan angin yang membuat daun-daun berguguran. Tapi, semangatku tidak mudah gugur. Aku yakin aku bisa, tapi sekarang mungkin belum waktunya.

Apresiasi Lukisan

Diposting oleh Lulu Als di 10.47 0 komentar


Keterangan    :
Nama Pelukis              : Basuki Abdullah
Nama Lukisan             : Kakak dan Adik
Media                          : Kanvas dengan cat minyak
Ukuran lukisan            : 65x79 cm
Tahun pembuatan       : 1978
Aliran                           : Realis
                       
Alasan             :
Lukisan ini merupakan salah satu karya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yeng jernih tetapi matanya menatap kosong. Apalagi pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta tekstual ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan. Namun demikian, spirit keharuan kemanusiaan dalam lukisan ini tetap dalam bingkai romantisisme. Oleh karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebab idealisme dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan.

Tanggapan     :
Lukisan karya Basuki Abdullah ini menggambarkan kehidupan nyata dengan warna yang menunjukkan estetika dari lukisan ini. Ekspresi yang digambarkan pada lukisan ini pun menyiratkan nilai kemanusiaan. Ruang alamiahnya pun menekankan nilai ekspresi, ditambah dengan bidang alamiah yang menekankan nilai arah dan nilai gerak pada lukisan.

Konsumtif(isme)

Diposting oleh Lulu Als di 10.43 0 komentar
Sikap konsumtif adalah sikap menggunakan sesuatu tidak sesuai dengan keperluannya. Bisa juga diartikan sikap boros dalam menggunakan barang dan jasa. Sikap ini muncul karena pengaruh iklan-iklan produsen yang begitu gencar. Melihat iklan-iklan ini orang jadi tertarik untu menggunakan atau memakai produk mereka walaupun si pemakai belum tentu butuh, mungkin hanya karena gengsi dan hal lain.
Sifat konsumtif dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Baik oleh anak-anak, orang tu, pengusaha, masyarakat kelas atas, menengah, maupun menengah ke bawah. Untuk memuaskan hasrat konsumtifnya tersebut, setiap orang akan melakukan apa saja, baik dengan cara halal maupun cara haram. Banyak orang menjadi egois, mata duitan, jatuh miskin, melakukan tindakan kriminal, hanya karena sifat konsumtif yang tertanam di dalam jiwanya.
Banyak sifat mengkonsumsi sesuatu dalam kehidupan kita. Saat ini kalian sedang mengkonsumsi waktu dan energi kalian untuk mendengarkan saya berbicara. Setiap waktu kita pasti mengkonsumsi, menggunakan, memakai sesuatu. Kita memakai atau menggunakan, atau mengkonsumsi sesuatu karena kebutuhan-kebutuhan. Jika demikian tidak salah jika dikatakan manusia memang “konsumtif” dalam pengetian ia memiliki kebutuhan untuk memakai atau menggunakan sesuatu. Di sini kita ingat kata konsumen. Kita menjadi konsumen ketika kita membeli barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan kita dari produsen yang memang menyediakan barang atau jasa yang kita butuhkan. Semenjak kecil sampai sekarang kita merasakan menjadi konsumen.
Pemahaman dan fakta bahwa kita telah menjadi konsumen semenjak kecil sampai sekarang, dan memang kita “konsumtif” dalam pengertian kita memakai, menggunakan sesuatu seturut dengan kebutuhan kita ini penting dalam pembahasan kita mengenai konsumtivisme ini, karena dari sini kita bisa berangkat menyadari masalah kita. Fakta bahwa kita membutuhkan konsumsi sesuatu seturut dengan kebutuhan kita, dapat jatuh kedalam bahaya “isme”, yaitu sebagai sebuah pandangan hidup, falsafah hidup, gaya hidup. Lambat laun, karena menjadi sebuah gaya hidup, maka seseorang tidak akan puas dalam kesadaran bahwa ia butuh sesuatu saja (untuk dikonsumsi), tetapi lebih dari itu sifat konsumsi itu terjadi secara berlebih. Ia menjadi sebuah gaya hidup.
Beberapa contoh gaya hidup konsumtif remaja:
• Berkaitan dengan konsumsi barang/jasa, Makanan-minuman, pakaian & perlengkapan (kosmetika, sepatu, handphone,dsb), transportasi.
• hobi menjadi maniak
• waktu dan energi (malas-malasan)
Dampak yang paling utama dari gaya hidup konsumtif ini adalah kerugian bagi diri sendiri. Manusia memang butuh konsumsi, ia konsumtif, tetapi satu hal yang perlu ditegaskan ialah kerugian yang terjadi bagi diri sendiri bila orang menerapkan gaya hidup yang konsumtif ialah orang itu masuk ke dalam jerat, yang lambat laun menjadi kebiasaan, dan ketergantungan.
Cara menghindari gaya hidup konsumtif ialah dengan mengetahui hal-hal yang mendukung terciptanya gaya hidup konsumtif. Hal yang paling memungkinkan bagi seseorang untuk jatuh ke dalam gaya hidup konsumtif ialah tersedianya uang, waktu, dan energi. Oleh karena itu yang harus dilakukan untuk menghindari gaya hidup konsumtif adalah bijaksana dalam menggunakan uang, waktu dan energi. Artinya mampu mengambil keputusan, tahu konsekuensinya, dan sanggup melaksanakannya. Secara konkrit ini dapat dilakukan dengan membuat skala prioritas kebutuhan. Misalnya dalam menggunakan uang, seberapajauhkah kita menyadari pendapatan dan pengeluaran kita (contoh: susun rencana pendapatan dan pengeluaran). Dalam membeli kebutuhan, Ingat kecenderungan produsen untuk memberikan tawaran menarik. Dengan membuat skala prioritas kita akan berhati-hati dan menyadari “lapar mata” terhadap barang-barang tertentu. Menyadari pengkondisian jaman yang terkadang menipu. Cetuskan nilai-nilai diri, aktualisasi diri. Banyak yang jatuh ke dalam gaya hidup konsumtif karena tidak memiliki penghargaan terhadap diri sendiri. Atau tidak menjadi diri sendiri. (mis: karena ingin diakui oleh kawan-kawannya, maka menggunakan produk bermerk yang mahal).
Semakin dewasa seseorang, maka kebutuhannya semakin banyak, dan mungkin semakin mahal. Bila kalian terbiasa membeli sesuatu barang yang mahal dan tidak sesuai dengan tingkat usianya, maka secara tidak langsung kalian telah membentuk pribadi yang konsumtif.


keterangan : dari berbagai sumber

Perbedaan Surat Makiyyah dan Surat Madaniyyah

Diposting oleh Lulu Als di 10.41 0 komentar

Surah-surah Makkiyah terdiri dari berbagai macam ciri-ciri, diantaranya :
ü      Mengesakan Allah
ü      Mengajak ke khittah islam
ü      Tentang hari kiamat
ü      Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu
ü      Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-Quran
ü      Pada umumnya pendek-pendek ayatnya

Adapun surah-surah madaniyah memiliki ciri-ciri, diantaranya :
ü      Pada umumnya ayat-ayatnya panjang
ü      Menjelaskan hukum-hukum waris
ü      Pembatasan atau peraturan pada agama
ü      Hak-hak yang diperoleh kaum muslim
ü      Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah

Ciri-ciri khusus Makkiyah sebagai berikut :
ü      Mengandung ayat Sajadah
ü      Terdapat lafaz Kalla
ü      Terdapat seruan ayuhannas dan tidak terdapat ya-ayyuhallazina amannuu, terkecuali dalam surah al-Hajj yang diakhirnya terdapat ya Ayyuhalladzinina aamannu irka’u wasjudu (ayat 77 s.d. 22). Kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat itu Makkiyah. Surat-surat yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21 nya diawali dengan ya ayyuhannas dan ayat 168) dan surah an-Nisa ayat 33.
ü      Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali surah Al-Baqarah
ü      Terdapat kisah Adam dan Idris, terkecuali surah Al-Baqarah
ü      Surat-suratnya dimulai dengan huruf At-Tahajji, terkecuali surah Al-Baqarah dan Ali Imran

Ciri-ciri khusus surat Madaniyah :
ü      Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan penjelasan tentang hukum-hukumnya
ü      Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, faraid hak-hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan bidang keperdataan, kemasyarakatan, dan kenegaraan
ü      Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang diturunkan di mekkah
ü      Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak berlebih-lebihan dalam beragama, seperti kita dapati dalam surah Al-Baqarah, An-Nisa, Ali Imran, At-Taubah, dll.


keterangan : dari berbagai sumber

Ilmu

Diposting oleh Lulu Als di 10.38 0 komentar

A. Pengertian Menuntut Ilmu
Ilmu merupakan kunci untuk menyelesaikan segala persoalan, baik persoalan yang berhubungan dengan kehidupan beragama maupun persoalan yang berhubungan dengan kehidupan duniawi. Ilmu diibaratkan dengan cahaya, karena ilmu memiliki pungsi sebagai petunjuk kehidupan manusia, pemberi cahaya bagi orang yang ada dalam kegelapan.

Secara moral maupun material, duniawi maupun ukhrawi, Islam menjadikan ilmu sebagai jalan menuju keimanan dan yang memotivasi amal. Nikmat ilmulah yang menyebabkan manusia diberikan amanah oleh Alloh sebagai khalifah di atas muka bumi ini. Sesungguhnya Islam adalah agama ilmu dan Al-Qur’an adalah kitab ilmu. Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun kepada Rasulullah SAW. adalah: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakanmu.” (Q.S. Al-‘Alaq ayat 1). Membaca adalah kunci untuk memahami ilmu dan Al-Qur’an. Ilmu merupakan salah satu nilai luhur yang dibawa oleh ajaran Islam dan yang tegak di atasnya kehidupan manusia, baik merupakan “Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang berilmu.” (Q.S. Al-Fushilat ayat 3).
B. Hadits tentang Menuntut Ilmu
Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits nabi, yaitu :
طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Artinya:
“Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat.” (HR. Ibnu Abdil Bari)
Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa menuntut ilmu itu diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan. Tidak ada perbedaan bagi laki-laki ataupun perempuan dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu harus tetap sesuai dengan ketentuan Islam.
Kewajiban menuntut ilmu waktunya tidak ditentukan sebagimana dalam shalat, tetapi setiap ada kesempatan untuk menuntutnya, maka kita harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak saja dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal. Bahkan, pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, di mana kita bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah tempat, kita dianjurkan untuk menuntut ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di tempat yang jauh, asalkan ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. Nabi pernah memerintahkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu walaupun sampai di tempat yang jauh seperti negeri China.
Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk kuburpun kita senentiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata lain Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan. Sebagaimana tercantum dalam hadits nabi :
أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَحْدِ إِلَى اللَّهْدِ
Artinya:
“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat.”(HR. Muslim)
dengan ilmulah surga itu akan didapat. Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan ilmu pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu adalah orang yang sedang menuju surga Allah.
Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal batas usia, baik anak-anak maupun orang tua. Kewajiban menuntut ilmu dapat dilaksanakan di sekolah, pesantren, majlis ta’lim, pengajian anak-anak, belajar sendiri, penelitian atau diskusi yang diselenggrakan oleh para remaja mesjid.
Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan di dunia terasa lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih halus. Dalam menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu dengan mengamalkan ilmu di jalan Allah merupakan ladang amal (pahala) dalam kehidupan dan dapat memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah.
C. Keutamaan Menuntut Ilmu
Beberapa hikmah menuntut ilmu (agama) lainnya adalah:
1. Berada di jalan Allah
“Barang siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu, berarti dia berada di jalan Allah hingga pulang” (HR Turmudzi)
2. Mendapatkan pahala yang mengalir terus menerus
“Jika anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecualai 3 hal, yaitu shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak shaleh yang selalu mendoakan orang tuanya.”(HR Muslim)
3. Agar tidak terlaknat.
“Dunia dan seisinya terlaknat, kecuali yang memanfaatkannya demi kepentingan dzikrullah dan yang serupa dengan itu, para ulama dan orang-orang yang menuntut ilmu” (HR Turmudzi)
4. Ditinggikan derajatnya.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
5. Dimudahkan jalan menuju surga.
“Barang siapa menempuh jalan untuk menentut ilmu agama, pasti Allah membuat mudah baginya jalan menuju surga” (HR Muslim)
6. Allah memudahkan jalan ke sorga bagi orang yang menuntut ilmu.
7. Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi.
8. Seorang ‘alim dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air.
9. Keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang.

D. Faedah-faedah Menuntut Ilmu
Dalam Islam, menurut Al-Ghazali, sesungguhnya menuntut ilmu itu ada yang fardu ‘ain (wajib bagi setiap Muslim), ada juga yang fardu kifayah (paling tidak ada segolongan umat Islam yang mempelajarinya). Manusia suka menuntut ilmu karena memandang peranan ilmu itu di dalam kehidupan sangat memberi faedah-faedah dan memberi kesan, diantaranya:
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat memberi makan otak dan jiwa
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat menjadi kawan di waktu & suasana apapun
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat membawa kehidupan yang mudah dan senang
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat dihormati dan disegani orang lain
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat mudah mengerjakan sesuatu
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia mudah mendapat kejayaan dunia dan akhirat
  • Dengan ilmu pengetahuan, jarang orang menjadi miskin
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia bisa mendapat harta & kekayaan

E. Larangan Menuntut Ilmu karena Sebab Tertentu
Imam Ali bin Abi Thalib bersabda: “Janganlah mencari ilmu karena 4 sebab berikut:
1. Untuk membanggakan diri dihadapan orang yang alim
2. Untuk berdebat dengan orang yang tidak baik
3. Untuk memmerkan diri kepada manusia
4. Untuk menarik perhatian manusia demi mejamin kedudukan.”


keterangna : dari berbagai sumber

Sabtu, 29 Oktober 2011

Penyimpan Data


a)       Compact Disc (CD) cakram padat, atau piringan cakram adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital.







b)      CD-RW adalah CD-ROM yang dapat ditulisi kembali dan memiliki kemampuan membaca kepingan cd dan juga mampu menulis di kepingan cd blank.








c)       Flash Disk adalah alat penyimpanan data memori kilat tipe NAND yang memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Penggerak kilat ini biasanya berukuran kecil, ringan, serta bisa dibaca dan ditulisi dengan mudah.






d)      Memory card adalah sebuat alat penyimpan data digital; seperti gambar digital, berkas digital ,suara digital dan video digital.






e)       DVD adalah sejenis cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD.






f)        Disket adalah sebuah perangkat penyimpanan data yang terdiri dari sebuah medium penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur dan dilapisi lapisan plastik berbentuk persegi atau persegi panjang.




g)      Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.

h)       Hard Disk adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis.

Minggu, 16 Oktober 2011

Kenapa Bukan Aku?

Pagi itu, aku membuka mataku. Matahari sudah menampakkan sinarnya yang hangat. Aku melirik kalender yang berada tepat di sebelah kiri tempat tidurku. Minggu, 09 Oktober 2011. Aku terbelalak kaget. Disana terdapat bulatan merah. Biasanya, jika ada sesuatu hal yang penting, aku selalu memberi tanda di kalenderku. “Hmm.. Ada apa ya, dengan hari ini?” kataku dalam hati. Aku mencoba mengingatnya, sambil menatap kosong dinding kamarku yang berwarna biru. “Oh, ya! Hari ini adalah hari keberangkatanku ke Bandung untuk olimpiade geografi!” kataku dalam hati. Aku langsung beranjak dari tempat tidurku, keluar kamar, dan mengambil air wudhu.
            Ya, aku adalah 1 dari 70 peserta final olimpiade geografi yang sudah melalui tahap seleksi daerah 3 minggu silam. Waktu itu, dadaku hampir meledak saat melihat namaku berada di daftar peserta final. Dan hari ini, aku harus bersiap untuk ‘bertarung’ kembali dengan para peserta lainnya.
            Setelah mengambil air wudhu, aku langsung shalat dan mandi. Setelah berpakaian, aku sarapan ditemani ibu dan adikku. “Teh, bagaimana, sudah siap?” kata ibuku. “Ya.. Begitulah.. Insya Alloh,” jawabku sambil mengunyah nasi goreng yang menjadi santapan pagiku. “Nanti jam 8 kita berangkat ya,” kata ibuku lagi. Aku mengangguk, sambil meneruskan melahap sarapanku.
            Selesai sarapan, aku mengemas barang-barangku yang akan kubawa ke Bandung. Baju-baju, alat tulis, dan yang paling penting, buku IPS-ku. Setelah selesai mengemas barang-barang, aku keluar kamar. Ternyata ibuku sudah menunggu diluar. “Cepat, Teh! Bu Uyun sudah menunggu di sekolah!” kata ibuku. “Iya, Bu!” jawabku sambil mengikat tali sepatuku. Kami pun segera berangkat ke sekolah, karena kami akan berangkat dari sana.
            Benar saja, saat tiba di sekolah, Bu Uyun, guru IPS di sekolahku, sudah menunggu. Sekarang tinggal menunggu Hesti, temanku yang sama-sama mengikuti olimpiade geografi itu. Tak lama kemudian, Hesti pun datang. Dan kami berempat pun berangkat ke Bandung.
            Hari beranjak siang. Saat itu, kami masih di perjalanan. Macet. Itulah yang menggambarkan suasana di jalan ini. Karena kesal, aku mengeluarkan buku IPS dari ranselku. Aku memanfaatkan waktuku untuk membaca kembali buku IPS-ku. Sand dune, kondensasi, teori Junghun, dan banyak istilah-istilah lainnya. “Bosan,” kataku dalam hati. Belum sampai 10 menit aku membaca, mataku sudah terasa berat. Huh, memang sudah kebiasaan, kalau membaca pasti bawaannya mengantuk. Aku pun memutuskan untuk memejamkan mataku kembali.
            Pukul 1 siang, kami tiba di Universitas Pendidikan Indonesia. Disanalah aku akan mengikuti olimpiade geografi itu. Setelah sampai disana, kami menuju sebuah gedung tempat Technical Meeting Olimpiade Geografi dilaksanakan. Kami tidak sempat menuju ke penginapan, karena takutnya terlambat ikut technical meeting, repot juga.
            Saat tiba di gedung itu, ternyata sudah banyak orang. Glek! Aku menelan ludah melihat peserta lainnya yang kelihatannya orang intelek semua. Mataku menangkap beberapa orang yang sedang membaca, “Wah, rajin banget sih, sampai-sampai di saat seperti ini masih membaca,” kataku dalam hati. Tapi, aku tidak terlalu peduli. Aku dan temanku, Hesti, langsung menempati tempat duduk yang disediakan di gedung itu. Technical meeting berlangsung sekitar 90 menit. Pelaksanaan olimpiadenya besok, lumayanlah bisa menghafal lagi.
            Setelah selesai mengikuti technical meeting, kami menuju ke penginapan. Kami menginap di Dormitory. Letaknya tidak jauh dari gedung tadi. Jadi, kami menempuhnya dengan berjalan kaki. Tiba di penginapan, aku langsung merebahkan badanku yang lelah di kasur. Tanpa sadar, aku terlelap ke dalam dunia mimpiku.
            “Hei! Bangun!”. Aku mendengar suara yang tampaknya tidak asing lagi bagiku, yang memaksaku untuk membuka mataku. Aku terperanjat. Aku ingat persis ini hari apa. Hari Senin, 10 Oktober 2011. Dan hari ini.. adalah pelaksanaan olimpiade geografi. Dengan langkah gontai, aku menuju kamar mandi. Mataku sembab, mungkin karena kemarin tidur terlalu malam. Ya, waktu malam, aku menghafal. Sudah kebiasaanku pakai SKS, sistem kebut semalam. Setelah mandi, aku sholat Subuh dan sarapan, lalu bersiap ke gedung FPIPS UPI, tempat aku ‘bertarung’.
            Sampai di gedung FPIPS, para peserta harus mengikuti pembukaan di ruang Auditorium. Sebelum masuk kesana, Bu Uyun memberikan pengarahan kepadaku dan Hesti. “Hati-hati ya, dalam mengerjakan soalnya. Dan kalian harus yakin bahwa kalian bisa,” pesan Bu Uyun. “Iya, Bu. Insya Alloh,” jawabku dan Hesti. Aku dan Hesti pun memasuki ruangan itu. Pembukaanya lama sekali, sekitar 1 jam. Hesti memanfaatkan waktu itu untuk membaca. Dan kulihat, banyak juga peserta lain yang membaca. Tapi aku? Bukuku ku tinggal di penginapan. Hmm.. Aku hanya memperhatikan sambutan-sambutan saja, sambil mengingat-ingat kembali materi yang aku baca kemarin.
            Selesai pembukaan, aku, Hesti, dan peserta lainnya memasuki ruang ujian. Deg! Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Baru kali ini aku mengikuti olimpiade yang mencakup region provinsi. Biasanya sih, di kabupaten saja. Tapi aku mencoba untuk tenang. Sebelum masuk ruang ujian, aku dan Hesti meminta do’a dulu kepada ibuku dan Bu Uyun. “Semoga lancar, ya,” kata Bu Uyun. “Semoga diberi kemudahan, ya,” kata ibuku. Setelah itu, aku dan Hesti memasuki ruang ujian.
            150 menit telah berlalu. Menyimpan rasa ragu dalam hatiku. 100 soal yang disediakan, tidak kuselesaikan dengan sempurna. Dan sekarang, aku harus mengumpulkan lembar jawabanku. Tak apalah, pasrah saja, fikirku. Semua peserta sudah meninggalkan ruang ujian. Detak jantungku semakin tak menentu, karena sekarang adalah saatnya menunggu pengumuman pemenang.
            Pukul 2 siang. Saatnya pengumuman. Aku mencoba untuk tenang. Huh, sialnya, kali ini hatiku tak bisa diajak kompromi. Bisa dibilang kali ini aku sedang harap-harap cemas. Mungkin peserta lainnya juga merasakan hal yang sama. Yap! Sekarang MC sudah berada di podium untuk membacakan pemenang. Pemenang dibacakan dari juara harapan 2, dan bukan namaku yang disebut. Harapan 1, juara 3, juara 2, namaku belum juga disebut. “Juara 1.. Berasal dari Garut!” Mendengar itu, aku, Hesti, ibuku, dan Bu Uyun langsung bersorak gembira. Tapi tunggu! Wakil dari Garut ada 3! “Juara 1, jatuh kepada.. Jovi dari SMP Daya Susila Garut!” kata MC. Aku langsung terduduk. “Kenapa bukan aku?” kataku dalam hati. Kecewa, kesal, amarah. Semua ada dalam benakku. Tapi aku mencoba agar air mataku tidak jatuh. Aku menarik napas, ikhlaskan, fikirku. Aku sadar, air mata takkan mengubah hasil olimpiade itu.
            Matahari mulai menyembunyikan dirinya di ufuk barat. Andai aku bisa seperti matahari, menyembunyikan kesedihanku. Tapi entahlah, aku hanya bisa mengambil hikmah di balik semua ini. Aku melangkahkan kakiku. Diiringi hembusan angin yang membuat daun-daun berguguran. Tapi, semangatku tidak mudah gugur. Aku yakin aku bisa, tapi sekarang mungkin belum waktunya.

Apresiasi Lukisan



Keterangan    :
Nama Pelukis              : Basuki Abdullah
Nama Lukisan             : Kakak dan Adik
Media                          : Kanvas dengan cat minyak
Ukuran lukisan            : 65x79 cm
Tahun pembuatan       : 1978
Aliran                           : Realis
                       
Alasan             :
Lukisan ini merupakan salah satu karya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yeng jernih tetapi matanya menatap kosong. Apalagi pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta tekstual ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan. Namun demikian, spirit keharuan kemanusiaan dalam lukisan ini tetap dalam bingkai romantisisme. Oleh karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebab idealisme dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan.

Tanggapan     :
Lukisan karya Basuki Abdullah ini menggambarkan kehidupan nyata dengan warna yang menunjukkan estetika dari lukisan ini. Ekspresi yang digambarkan pada lukisan ini pun menyiratkan nilai kemanusiaan. Ruang alamiahnya pun menekankan nilai ekspresi, ditambah dengan bidang alamiah yang menekankan nilai arah dan nilai gerak pada lukisan.

Konsumtif(isme)

Sikap konsumtif adalah sikap menggunakan sesuatu tidak sesuai dengan keperluannya. Bisa juga diartikan sikap boros dalam menggunakan barang dan jasa. Sikap ini muncul karena pengaruh iklan-iklan produsen yang begitu gencar. Melihat iklan-iklan ini orang jadi tertarik untu menggunakan atau memakai produk mereka walaupun si pemakai belum tentu butuh, mungkin hanya karena gengsi dan hal lain.
Sifat konsumtif dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Baik oleh anak-anak, orang tu, pengusaha, masyarakat kelas atas, menengah, maupun menengah ke bawah. Untuk memuaskan hasrat konsumtifnya tersebut, setiap orang akan melakukan apa saja, baik dengan cara halal maupun cara haram. Banyak orang menjadi egois, mata duitan, jatuh miskin, melakukan tindakan kriminal, hanya karena sifat konsumtif yang tertanam di dalam jiwanya.
Banyak sifat mengkonsumsi sesuatu dalam kehidupan kita. Saat ini kalian sedang mengkonsumsi waktu dan energi kalian untuk mendengarkan saya berbicara. Setiap waktu kita pasti mengkonsumsi, menggunakan, memakai sesuatu. Kita memakai atau menggunakan, atau mengkonsumsi sesuatu karena kebutuhan-kebutuhan. Jika demikian tidak salah jika dikatakan manusia memang “konsumtif” dalam pengetian ia memiliki kebutuhan untuk memakai atau menggunakan sesuatu. Di sini kita ingat kata konsumen. Kita menjadi konsumen ketika kita membeli barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan kita dari produsen yang memang menyediakan barang atau jasa yang kita butuhkan. Semenjak kecil sampai sekarang kita merasakan menjadi konsumen.
Pemahaman dan fakta bahwa kita telah menjadi konsumen semenjak kecil sampai sekarang, dan memang kita “konsumtif” dalam pengertian kita memakai, menggunakan sesuatu seturut dengan kebutuhan kita ini penting dalam pembahasan kita mengenai konsumtivisme ini, karena dari sini kita bisa berangkat menyadari masalah kita. Fakta bahwa kita membutuhkan konsumsi sesuatu seturut dengan kebutuhan kita, dapat jatuh kedalam bahaya “isme”, yaitu sebagai sebuah pandangan hidup, falsafah hidup, gaya hidup. Lambat laun, karena menjadi sebuah gaya hidup, maka seseorang tidak akan puas dalam kesadaran bahwa ia butuh sesuatu saja (untuk dikonsumsi), tetapi lebih dari itu sifat konsumsi itu terjadi secara berlebih. Ia menjadi sebuah gaya hidup.
Beberapa contoh gaya hidup konsumtif remaja:
• Berkaitan dengan konsumsi barang/jasa, Makanan-minuman, pakaian & perlengkapan (kosmetika, sepatu, handphone,dsb), transportasi.
• hobi menjadi maniak
• waktu dan energi (malas-malasan)
Dampak yang paling utama dari gaya hidup konsumtif ini adalah kerugian bagi diri sendiri. Manusia memang butuh konsumsi, ia konsumtif, tetapi satu hal yang perlu ditegaskan ialah kerugian yang terjadi bagi diri sendiri bila orang menerapkan gaya hidup yang konsumtif ialah orang itu masuk ke dalam jerat, yang lambat laun menjadi kebiasaan, dan ketergantungan.
Cara menghindari gaya hidup konsumtif ialah dengan mengetahui hal-hal yang mendukung terciptanya gaya hidup konsumtif. Hal yang paling memungkinkan bagi seseorang untuk jatuh ke dalam gaya hidup konsumtif ialah tersedianya uang, waktu, dan energi. Oleh karena itu yang harus dilakukan untuk menghindari gaya hidup konsumtif adalah bijaksana dalam menggunakan uang, waktu dan energi. Artinya mampu mengambil keputusan, tahu konsekuensinya, dan sanggup melaksanakannya. Secara konkrit ini dapat dilakukan dengan membuat skala prioritas kebutuhan. Misalnya dalam menggunakan uang, seberapajauhkah kita menyadari pendapatan dan pengeluaran kita (contoh: susun rencana pendapatan dan pengeluaran). Dalam membeli kebutuhan, Ingat kecenderungan produsen untuk memberikan tawaran menarik. Dengan membuat skala prioritas kita akan berhati-hati dan menyadari “lapar mata” terhadap barang-barang tertentu. Menyadari pengkondisian jaman yang terkadang menipu. Cetuskan nilai-nilai diri, aktualisasi diri. Banyak yang jatuh ke dalam gaya hidup konsumtif karena tidak memiliki penghargaan terhadap diri sendiri. Atau tidak menjadi diri sendiri. (mis: karena ingin diakui oleh kawan-kawannya, maka menggunakan produk bermerk yang mahal).
Semakin dewasa seseorang, maka kebutuhannya semakin banyak, dan mungkin semakin mahal. Bila kalian terbiasa membeli sesuatu barang yang mahal dan tidak sesuai dengan tingkat usianya, maka secara tidak langsung kalian telah membentuk pribadi yang konsumtif.


keterangan : dari berbagai sumber

Perbedaan Surat Makiyyah dan Surat Madaniyyah


Surah-surah Makkiyah terdiri dari berbagai macam ciri-ciri, diantaranya :
ü      Mengesakan Allah
ü      Mengajak ke khittah islam
ü      Tentang hari kiamat
ü      Serta memuat kisah-kisah tentang para nabi terdahulu
ü      Surat-surat Makkiyah mencapai 2/3 satu mushaf al-Quran
ü      Pada umumnya pendek-pendek ayatnya

Adapun surah-surah madaniyah memiliki ciri-ciri, diantaranya :
ü      Pada umumnya ayat-ayatnya panjang
ü      Menjelaskan hukum-hukum waris
ü      Pembatasan atau peraturan pada agama
ü      Hak-hak yang diperoleh kaum muslim
ü      Menjelaskan tentang Jihad fi sabilillah

Ciri-ciri khusus Makkiyah sebagai berikut :
ü      Mengandung ayat Sajadah
ü      Terdapat lafaz Kalla
ü      Terdapat seruan ayuhannas dan tidak terdapat ya-ayyuhallazina amannuu, terkecuali dalam surah al-Hajj yang diakhirnya terdapat ya Ayyuhalladzinina aamannu irka’u wasjudu (ayat 77 s.d. 22). Kebanyakan ulama mengatakan bahwa surat itu Makkiyah. Surat-surat yang dikecualikan ialah surat al-Baqarah (ayat 21 nya diawali dengan ya ayyuhannas dan ayat 168) dan surah an-Nisa ayat 33.
ü      Mengandung kisah nabi-nabi dan umat yang telah lalu, terkecuali surah Al-Baqarah
ü      Terdapat kisah Adam dan Idris, terkecuali surah Al-Baqarah
ü      Surat-suratnya dimulai dengan huruf At-Tahajji, terkecuali surah Al-Baqarah dan Ali Imran

Ciri-ciri khusus surat Madaniyah :
ü      Di dalamnya terdapat izin berperang, atau ada penerangan tentang hal perang dan penjelasan tentang hukum-hukumnya
ü      Di dalamnya terdapat penjelasan bagi hukuman-hukuman tindak pidana, faraid hak-hak perdata, peraturan-peraturan yang bersangkut paut dengan bidang keperdataan, kemasyarakatan, dan kenegaraan
ü      Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik, kecuali surat al-Ankabut yang diturunkan di mekkah
ü      Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak berlebih-lebihan dalam beragama, seperti kita dapati dalam surah Al-Baqarah, An-Nisa, Ali Imran, At-Taubah, dll.


keterangan : dari berbagai sumber

Ilmu


A. Pengertian Menuntut Ilmu
Ilmu merupakan kunci untuk menyelesaikan segala persoalan, baik persoalan yang berhubungan dengan kehidupan beragama maupun persoalan yang berhubungan dengan kehidupan duniawi. Ilmu diibaratkan dengan cahaya, karena ilmu memiliki pungsi sebagai petunjuk kehidupan manusia, pemberi cahaya bagi orang yang ada dalam kegelapan.

Secara moral maupun material, duniawi maupun ukhrawi, Islam menjadikan ilmu sebagai jalan menuju keimanan dan yang memotivasi amal. Nikmat ilmulah yang menyebabkan manusia diberikan amanah oleh Alloh sebagai khalifah di atas muka bumi ini. Sesungguhnya Islam adalah agama ilmu dan Al-Qur’an adalah kitab ilmu. Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun kepada Rasulullah SAW. adalah: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakanmu.” (Q.S. Al-‘Alaq ayat 1). Membaca adalah kunci untuk memahami ilmu dan Al-Qur’an. Ilmu merupakan salah satu nilai luhur yang dibawa oleh ajaran Islam dan yang tegak di atasnya kehidupan manusia, baik merupakan “Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang berilmu.” (Q.S. Al-Fushilat ayat 3).
B. Hadits tentang Menuntut Ilmu
Kewajiban menuntut ilmu ini ditegaskan dalam hadits nabi, yaitu :
طَلَبُ اْلعِلْمَ فَرِيْضِةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَ مُسْلِمَةٍ
Artinya:
“Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat.” (HR. Ibnu Abdil Bari)
Secara jelas dan tegas hadits di atas menyebutkan bahwa menuntut ilmu itu diwajibkan bukan saja kepada laki-laki, juga kepada perempuan. Tidak ada perbedaan bagi laki-laki ataupun perempuan dalam mencari ilmu, semuanya wajib. Hanya saja bahwa dalam mencari ilmu itu harus tetap sesuai dengan ketentuan Islam.
Kewajiban menuntut ilmu waktunya tidak ditentukan sebagimana dalam shalat, tetapi setiap ada kesempatan untuk menuntutnya, maka kita harus menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak saja dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga formal, tetapi juga dapat dilakukan lembaga non formal. Bahkan, pengalaman kehidupanpun merupakan guru bagi kita semua, di mana kita bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi di sekeliling kita. Begitu juga masalah tempat, kita dianjurkan untuk menuntut ilmu dimana saja, baik di tempat yang dekat maupun di tempat yang jauh, asalkan ilmu tersebut bermanfaat bagi kita. Nabi pernah memerintahkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu walaupun sampai di tempat yang jauh seperti negeri China.
Selain itu menuntut ilmu itu tidak mengenal batas usia, sejak kita terlahir sampai kita masuk kuburpun kita senentiasa mengambil pelajaran dalam kehidupan, dengan kata lain Islam mengajarkan untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan. Sebagaimana tercantum dalam hadits nabi :
أُطْلُبُ الْعِلْمَ مِنَ الْمَحْدِ إِلَى اللَّهْدِ
Artinya:
“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat.”(HR. Muslim)
dengan ilmulah surga itu akan didapat. Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan ilmu pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu adalah orang yang sedang menuju surga Allah.
Mencari ilmu itu wajib, tidak mengenal batas tempat, dan juga tidak mengenal batas usia, baik anak-anak maupun orang tua. Kewajiban menuntut ilmu dapat dilaksanakan di sekolah, pesantren, majlis ta’lim, pengajian anak-anak, belajar sendiri, penelitian atau diskusi yang diselenggrakan oleh para remaja mesjid.
Ilmu merupakan cahaya kehidupan bagi umat manusia. Dengan ilmu, kehidupan di dunia terasa lebih indah, yang susah akan terasa mudah, yang kasar akan terasa lebih halus. Dalam menjalankan ibadah kepada Allah, harus dengan ilmu pula. Sebab beribadah tanpa didasarkan ilmu yang benar adalah sisa-sia belaka. Oleh karena itu dengan mengamalkan ilmu di jalan Allah merupakan ladang amal (pahala) dalam kehidupan dan dapat memudahkan seseorang untuk masuk ke dalam surga Allah.
C. Keutamaan Menuntut Ilmu
Beberapa hikmah menuntut ilmu (agama) lainnya adalah:
1. Berada di jalan Allah
“Barang siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu, berarti dia berada di jalan Allah hingga pulang” (HR Turmudzi)
2. Mendapatkan pahala yang mengalir terus menerus
“Jika anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecualai 3 hal, yaitu shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak shaleh yang selalu mendoakan orang tuanya.”(HR Muslim)
3. Agar tidak terlaknat.
“Dunia dan seisinya terlaknat, kecuali yang memanfaatkannya demi kepentingan dzikrullah dan yang serupa dengan itu, para ulama dan orang-orang yang menuntut ilmu” (HR Turmudzi)
4. Ditinggikan derajatnya.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
5. Dimudahkan jalan menuju surga.
“Barang siapa menempuh jalan untuk menentut ilmu agama, pasti Allah membuat mudah baginya jalan menuju surga” (HR Muslim)
6. Allah memudahkan jalan ke sorga bagi orang yang menuntut ilmu.
7. Malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi.
8. Seorang ‘alim dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air.
9. Keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang.

D. Faedah-faedah Menuntut Ilmu
Dalam Islam, menurut Al-Ghazali, sesungguhnya menuntut ilmu itu ada yang fardu ‘ain (wajib bagi setiap Muslim), ada juga yang fardu kifayah (paling tidak ada segolongan umat Islam yang mempelajarinya). Manusia suka menuntut ilmu karena memandang peranan ilmu itu di dalam kehidupan sangat memberi faedah-faedah dan memberi kesan, diantaranya:
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat memberi makan otak dan jiwa
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat menjadi kawan di waktu & suasana apapun
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat membawa kehidupan yang mudah dan senang
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat dihormati dan disegani orang lain
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat mudah mengerjakan sesuatu
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia mudah mendapat kejayaan dunia dan akhirat
  • Dengan ilmu pengetahuan, jarang orang menjadi miskin
  • Dengan ilmu pengetahuan, manusia bisa mendapat harta & kekayaan

E. Larangan Menuntut Ilmu karena Sebab Tertentu
Imam Ali bin Abi Thalib bersabda: “Janganlah mencari ilmu karena 4 sebab berikut:
1. Untuk membanggakan diri dihadapan orang yang alim
2. Untuk berdebat dengan orang yang tidak baik
3. Untuk memmerkan diri kepada manusia
4. Untuk menarik perhatian manusia demi mejamin kedudukan.”


keterangna : dari berbagai sumber
 

Lulu Asmi L S Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting