Rabu, 30 November 2011

Contoh Surat Resmi

Diposting oleh Lulu Als di 16.05 0 komentar
OSIS SMPN 2 TAROGONG KIDUL
Jl. Flamboyan No. 23A Tarogong Kidul Telp. (0262) 232162
 

Garut, 17 November 2011
Nomor             : 01/11-13/PHP/2011
Perihal             : Peringatan Hari Pahlawan
Lampiran         : -

Yth. Pembina OSIS
SMPN 2 Tarogong Kidul
di
Tempat


Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Dengan hormat,
Sehubungan dengan memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2011, OSIS menyelenggarakan lomba menggambar se-SMPN 2 Tarogong Kidul dengan tema Kepahlawanan yang diselenggarakan pada :
Hari                 : Kamis
Tanggal           : 10 November 2011
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 siswa yang berasal dari kelas 7, 8, dan 9. Pemenang ke-1, 2, dan 3 dalam kegiatan tersebut masing-masing berasal dari kelas 7, 8, dan 9. Setiap pemenang mendapatkan hadiah berupa alat tulis dan alat menggambar.
Demikian laporan kegiatan lomba menggambar. Semoga kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.








Penanggung Jawab,

Lulu Asmi L. S.
Kelas 9-C

Diposting oleh Lulu Als di 16.00 0 komentar
Alat Musik Tradisional Indonesia
1.      Nama alat musik: Angklung
         Daerah asal: Provinsi Jawa Barat
         Cara memainkan: Digoyangkan






2.      Nama alat musik: Kenong
         Daerah asal: Provinsi JawaTengah
         Cara memainkan: Dipukul





3.      Nama alat musik: Kolintang
         Daerah asal: Provinsi Sulawesi Utara
         Cara memainkan: Dipukul
                                                                       




4.      Nama alat musik: Talempong
         Daerah asal: Provinsi Sumatera Barat
         Cara memainkan: Dipukul







5.      Nama alat musik: Sasando
         Daerah asal: Nusa Tenggara Timur
         Cara memainkan: Dipetik






 
6.      Nama alat musik: Saung Gauk
         Daerah asal: Kalimantan Selatan
         Cara memainkan: Dipetik





 
7.      Nama alat musik: Trompet Reog
         Daerah asal: Jawa Timur
         Cara memainkan: Ditiup





8.      Nama alat musik: Dermenan
         Daerah asal: Jambi
         Cara memainkan:








9.      Nama alat musik: Gendang Bali
         Daerah asal: Bali
         Cara memainkan: Dipukul






10.    Nama alat musik: Saluang
         Daerah asal: Sumatera Barat
         Cara memainkan: Ditiup







11.    Nama alat musik: Tifa
         Daerah asal: Maluku
         Cara memainkan: Dipukul




12.    Nama alat musik: Gambang
         Daerah asal: DKI Jakarta
         Cara memainkan: Dipukul




13.    Nama alat musik: Hapetan
         Daerah asal: Tapanuli
         Cara memainkan: Digesek




14.    Nama alat musik: Keloko
         Daerah asal: Flores
         Cara memainkan: Ditiup



15.    Nama alat musik: Gentorag
         Daerah asal: Bali
         Cara memainkan: Digoyangkan

Musikalisasi Puisi

Diposting oleh Lulu Als di 15.57 0 komentar
Ku Menanti
Ku menanti
Ku menanti terbitnya sang mentari pagi
Tuk menjalani setiap aktifitas diri
Ku lakukan semuanya dengan senang hati

Sang mentari
Kini muncul dengan wajah berseri-seri
Saat ku telah terbangun dari sang mimpi
Memberi kehangatan dalam jiwa ini

Andai ku jadi mentari
Yang berseri spanjang hari
Slalu setia menerangi
Andaiku mentari

Andaiku jadi mentari
Yang setia menemani
Menemanimu dalam sepi
Andaiku mentari

Oh sang mentari
Ku berharap kehangatanmu kan abadi
Agarku takkan pernah merasakan sepi
Ku kan setia tuk menantimu, mentari


(Irama lagu: Ku Menunggu-Rossa)

Sabtu, 29 Oktober 2011

Penyimpan Data

Diposting oleh Lulu Als di 17.03 0 komentar

a)       Compact Disc (CD) cakram padat, atau piringan cakram adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital.







b)      CD-RW adalah CD-ROM yang dapat ditulisi kembali dan memiliki kemampuan membaca kepingan cd dan juga mampu menulis di kepingan cd blank.








c)       Flash Disk adalah alat penyimpanan data memori kilat tipe NAND yang memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Penggerak kilat ini biasanya berukuran kecil, ringan, serta bisa dibaca dan ditulisi dengan mudah.






d)      Memory card adalah sebuat alat penyimpan data digital; seperti gambar digital, berkas digital ,suara digital dan video digital.






e)       DVD adalah sejenis cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD.






f)        Disket adalah sebuah perangkat penyimpanan data yang terdiri dari sebuah medium penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur dan dilapisi lapisan plastik berbentuk persegi atau persegi panjang.




g)      Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.

h)       Hard Disk adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis.

Minggu, 16 Oktober 2011

Kenapa Bukan Aku?

Diposting oleh Lulu Als di 16.11 0 komentar
Pagi itu, aku membuka mataku. Matahari sudah menampakkan sinarnya yang hangat. Aku melirik kalender yang berada tepat di sebelah kiri tempat tidurku. Minggu, 09 Oktober 2011. Aku terbelalak kaget. Disana terdapat bulatan merah. Biasanya, jika ada sesuatu hal yang penting, aku selalu memberi tanda di kalenderku. “Hmm.. Ada apa ya, dengan hari ini?” kataku dalam hati. Aku mencoba mengingatnya, sambil menatap kosong dinding kamarku yang berwarna biru. “Oh, ya! Hari ini adalah hari keberangkatanku ke Bandung untuk olimpiade geografi!” kataku dalam hati. Aku langsung beranjak dari tempat tidurku, keluar kamar, dan mengambil air wudhu.
            Ya, aku adalah 1 dari 70 peserta final olimpiade geografi yang sudah melalui tahap seleksi daerah 3 minggu silam. Waktu itu, dadaku hampir meledak saat melihat namaku berada di daftar peserta final. Dan hari ini, aku harus bersiap untuk ‘bertarung’ kembali dengan para peserta lainnya.
            Setelah mengambil air wudhu, aku langsung shalat dan mandi. Setelah berpakaian, aku sarapan ditemani ibu dan adikku. “Teh, bagaimana, sudah siap?” kata ibuku. “Ya.. Begitulah.. Insya Alloh,” jawabku sambil mengunyah nasi goreng yang menjadi santapan pagiku. “Nanti jam 8 kita berangkat ya,” kata ibuku lagi. Aku mengangguk, sambil meneruskan melahap sarapanku.
            Selesai sarapan, aku mengemas barang-barangku yang akan kubawa ke Bandung. Baju-baju, alat tulis, dan yang paling penting, buku IPS-ku. Setelah selesai mengemas barang-barang, aku keluar kamar. Ternyata ibuku sudah menunggu diluar. “Cepat, Teh! Bu Uyun sudah menunggu di sekolah!” kata ibuku. “Iya, Bu!” jawabku sambil mengikat tali sepatuku. Kami pun segera berangkat ke sekolah, karena kami akan berangkat dari sana.
            Benar saja, saat tiba di sekolah, Bu Uyun, guru IPS di sekolahku, sudah menunggu. Sekarang tinggal menunggu Hesti, temanku yang sama-sama mengikuti olimpiade geografi itu. Tak lama kemudian, Hesti pun datang. Dan kami berempat pun berangkat ke Bandung.
            Hari beranjak siang. Saat itu, kami masih di perjalanan. Macet. Itulah yang menggambarkan suasana di jalan ini. Karena kesal, aku mengeluarkan buku IPS dari ranselku. Aku memanfaatkan waktuku untuk membaca kembali buku IPS-ku. Sand dune, kondensasi, teori Junghun, dan banyak istilah-istilah lainnya. “Bosan,” kataku dalam hati. Belum sampai 10 menit aku membaca, mataku sudah terasa berat. Huh, memang sudah kebiasaan, kalau membaca pasti bawaannya mengantuk. Aku pun memutuskan untuk memejamkan mataku kembali.
            Pukul 1 siang, kami tiba di Universitas Pendidikan Indonesia. Disanalah aku akan mengikuti olimpiade geografi itu. Setelah sampai disana, kami menuju sebuah gedung tempat Technical Meeting Olimpiade Geografi dilaksanakan. Kami tidak sempat menuju ke penginapan, karena takutnya terlambat ikut technical meeting, repot juga.
            Saat tiba di gedung itu, ternyata sudah banyak orang. Glek! Aku menelan ludah melihat peserta lainnya yang kelihatannya orang intelek semua. Mataku menangkap beberapa orang yang sedang membaca, “Wah, rajin banget sih, sampai-sampai di saat seperti ini masih membaca,” kataku dalam hati. Tapi, aku tidak terlalu peduli. Aku dan temanku, Hesti, langsung menempati tempat duduk yang disediakan di gedung itu. Technical meeting berlangsung sekitar 90 menit. Pelaksanaan olimpiadenya besok, lumayanlah bisa menghafal lagi.
            Setelah selesai mengikuti technical meeting, kami menuju ke penginapan. Kami menginap di Dormitory. Letaknya tidak jauh dari gedung tadi. Jadi, kami menempuhnya dengan berjalan kaki. Tiba di penginapan, aku langsung merebahkan badanku yang lelah di kasur. Tanpa sadar, aku terlelap ke dalam dunia mimpiku.
            “Hei! Bangun!”. Aku mendengar suara yang tampaknya tidak asing lagi bagiku, yang memaksaku untuk membuka mataku. Aku terperanjat. Aku ingat persis ini hari apa. Hari Senin, 10 Oktober 2011. Dan hari ini.. adalah pelaksanaan olimpiade geografi. Dengan langkah gontai, aku menuju kamar mandi. Mataku sembab, mungkin karena kemarin tidur terlalu malam. Ya, waktu malam, aku menghafal. Sudah kebiasaanku pakai SKS, sistem kebut semalam. Setelah mandi, aku sholat Subuh dan sarapan, lalu bersiap ke gedung FPIPS UPI, tempat aku ‘bertarung’.
            Sampai di gedung FPIPS, para peserta harus mengikuti pembukaan di ruang Auditorium. Sebelum masuk kesana, Bu Uyun memberikan pengarahan kepadaku dan Hesti. “Hati-hati ya, dalam mengerjakan soalnya. Dan kalian harus yakin bahwa kalian bisa,” pesan Bu Uyun. “Iya, Bu. Insya Alloh,” jawabku dan Hesti. Aku dan Hesti pun memasuki ruangan itu. Pembukaanya lama sekali, sekitar 1 jam. Hesti memanfaatkan waktu itu untuk membaca. Dan kulihat, banyak juga peserta lain yang membaca. Tapi aku? Bukuku ku tinggal di penginapan. Hmm.. Aku hanya memperhatikan sambutan-sambutan saja, sambil mengingat-ingat kembali materi yang aku baca kemarin.
            Selesai pembukaan, aku, Hesti, dan peserta lainnya memasuki ruang ujian. Deg! Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Baru kali ini aku mengikuti olimpiade yang mencakup region provinsi. Biasanya sih, di kabupaten saja. Tapi aku mencoba untuk tenang. Sebelum masuk ruang ujian, aku dan Hesti meminta do’a dulu kepada ibuku dan Bu Uyun. “Semoga lancar, ya,” kata Bu Uyun. “Semoga diberi kemudahan, ya,” kata ibuku. Setelah itu, aku dan Hesti memasuki ruang ujian.
            150 menit telah berlalu. Menyimpan rasa ragu dalam hatiku. 100 soal yang disediakan, tidak kuselesaikan dengan sempurna. Dan sekarang, aku harus mengumpulkan lembar jawabanku. Tak apalah, pasrah saja, fikirku. Semua peserta sudah meninggalkan ruang ujian. Detak jantungku semakin tak menentu, karena sekarang adalah saatnya menunggu pengumuman pemenang.
            Pukul 2 siang. Saatnya pengumuman. Aku mencoba untuk tenang. Huh, sialnya, kali ini hatiku tak bisa diajak kompromi. Bisa dibilang kali ini aku sedang harap-harap cemas. Mungkin peserta lainnya juga merasakan hal yang sama. Yap! Sekarang MC sudah berada di podium untuk membacakan pemenang. Pemenang dibacakan dari juara harapan 2, dan bukan namaku yang disebut. Harapan 1, juara 3, juara 2, namaku belum juga disebut. “Juara 1.. Berasal dari Garut!” Mendengar itu, aku, Hesti, ibuku, dan Bu Uyun langsung bersorak gembira. Tapi tunggu! Wakil dari Garut ada 3! “Juara 1, jatuh kepada.. Jovi dari SMP Daya Susila Garut!” kata MC. Aku langsung terduduk. “Kenapa bukan aku?” kataku dalam hati. Kecewa, kesal, amarah. Semua ada dalam benakku. Tapi aku mencoba agar air mataku tidak jatuh. Aku menarik napas, ikhlaskan, fikirku. Aku sadar, air mata takkan mengubah hasil olimpiade itu.
            Matahari mulai menyembunyikan dirinya di ufuk barat. Andai aku bisa seperti matahari, menyembunyikan kesedihanku. Tapi entahlah, aku hanya bisa mengambil hikmah di balik semua ini. Aku melangkahkan kakiku. Diiringi hembusan angin yang membuat daun-daun berguguran. Tapi, semangatku tidak mudah gugur. Aku yakin aku bisa, tapi sekarang mungkin belum waktunya.

Apresiasi Lukisan

Diposting oleh Lulu Als di 10.47 0 komentar


Keterangan    :
Nama Pelukis              : Basuki Abdullah
Nama Lukisan             : Kakak dan Adik
Media                          : Kanvas dengan cat minyak
Ukuran lukisan            : 65x79 cm
Tahun pembuatan       : 1978
Aliran                           : Realis
                       
Alasan             :
Lukisan ini merupakan salah satu karya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yeng jernih tetapi matanya menatap kosong. Apalagi pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta tekstual ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan. Namun demikian, spirit keharuan kemanusiaan dalam lukisan ini tetap dalam bingkai romantisisme. Oleh karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebab idealisme dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan.

Tanggapan     :
Lukisan karya Basuki Abdullah ini menggambarkan kehidupan nyata dengan warna yang menunjukkan estetika dari lukisan ini. Ekspresi yang digambarkan pada lukisan ini pun menyiratkan nilai kemanusiaan. Ruang alamiahnya pun menekankan nilai ekspresi, ditambah dengan bidang alamiah yang menekankan nilai arah dan nilai gerak pada lukisan.

Konsumtif(isme)

Diposting oleh Lulu Als di 10.43 0 komentar
Sikap konsumtif adalah sikap menggunakan sesuatu tidak sesuai dengan keperluannya. Bisa juga diartikan sikap boros dalam menggunakan barang dan jasa. Sikap ini muncul karena pengaruh iklan-iklan produsen yang begitu gencar. Melihat iklan-iklan ini orang jadi tertarik untu menggunakan atau memakai produk mereka walaupun si pemakai belum tentu butuh, mungkin hanya karena gengsi dan hal lain.
Sifat konsumtif dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Baik oleh anak-anak, orang tu, pengusaha, masyarakat kelas atas, menengah, maupun menengah ke bawah. Untuk memuaskan hasrat konsumtifnya tersebut, setiap orang akan melakukan apa saja, baik dengan cara halal maupun cara haram. Banyak orang menjadi egois, mata duitan, jatuh miskin, melakukan tindakan kriminal, hanya karena sifat konsumtif yang tertanam di dalam jiwanya.
Banyak sifat mengkonsumsi sesuatu dalam kehidupan kita. Saat ini kalian sedang mengkonsumsi waktu dan energi kalian untuk mendengarkan saya berbicara. Setiap waktu kita pasti mengkonsumsi, menggunakan, memakai sesuatu. Kita memakai atau menggunakan, atau mengkonsumsi sesuatu karena kebutuhan-kebutuhan. Jika demikian tidak salah jika dikatakan manusia memang “konsumtif” dalam pengetian ia memiliki kebutuhan untuk memakai atau menggunakan sesuatu. Di sini kita ingat kata konsumen. Kita menjadi konsumen ketika kita membeli barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan kita dari produsen yang memang menyediakan barang atau jasa yang kita butuhkan. Semenjak kecil sampai sekarang kita merasakan menjadi konsumen.
Pemahaman dan fakta bahwa kita telah menjadi konsumen semenjak kecil sampai sekarang, dan memang kita “konsumtif” dalam pengertian kita memakai, menggunakan sesuatu seturut dengan kebutuhan kita ini penting dalam pembahasan kita mengenai konsumtivisme ini, karena dari sini kita bisa berangkat menyadari masalah kita. Fakta bahwa kita membutuhkan konsumsi sesuatu seturut dengan kebutuhan kita, dapat jatuh kedalam bahaya “isme”, yaitu sebagai sebuah pandangan hidup, falsafah hidup, gaya hidup. Lambat laun, karena menjadi sebuah gaya hidup, maka seseorang tidak akan puas dalam kesadaran bahwa ia butuh sesuatu saja (untuk dikonsumsi), tetapi lebih dari itu sifat konsumsi itu terjadi secara berlebih. Ia menjadi sebuah gaya hidup.
Beberapa contoh gaya hidup konsumtif remaja:
• Berkaitan dengan konsumsi barang/jasa, Makanan-minuman, pakaian & perlengkapan (kosmetika, sepatu, handphone,dsb), transportasi.
• hobi menjadi maniak
• waktu dan energi (malas-malasan)
Dampak yang paling utama dari gaya hidup konsumtif ini adalah kerugian bagi diri sendiri. Manusia memang butuh konsumsi, ia konsumtif, tetapi satu hal yang perlu ditegaskan ialah kerugian yang terjadi bagi diri sendiri bila orang menerapkan gaya hidup yang konsumtif ialah orang itu masuk ke dalam jerat, yang lambat laun menjadi kebiasaan, dan ketergantungan.
Cara menghindari gaya hidup konsumtif ialah dengan mengetahui hal-hal yang mendukung terciptanya gaya hidup konsumtif. Hal yang paling memungkinkan bagi seseorang untuk jatuh ke dalam gaya hidup konsumtif ialah tersedianya uang, waktu, dan energi. Oleh karena itu yang harus dilakukan untuk menghindari gaya hidup konsumtif adalah bijaksana dalam menggunakan uang, waktu dan energi. Artinya mampu mengambil keputusan, tahu konsekuensinya, dan sanggup melaksanakannya. Secara konkrit ini dapat dilakukan dengan membuat skala prioritas kebutuhan. Misalnya dalam menggunakan uang, seberapajauhkah kita menyadari pendapatan dan pengeluaran kita (contoh: susun rencana pendapatan dan pengeluaran). Dalam membeli kebutuhan, Ingat kecenderungan produsen untuk memberikan tawaran menarik. Dengan membuat skala prioritas kita akan berhati-hati dan menyadari “lapar mata” terhadap barang-barang tertentu. Menyadari pengkondisian jaman yang terkadang menipu. Cetuskan nilai-nilai diri, aktualisasi diri. Banyak yang jatuh ke dalam gaya hidup konsumtif karena tidak memiliki penghargaan terhadap diri sendiri. Atau tidak menjadi diri sendiri. (mis: karena ingin diakui oleh kawan-kawannya, maka menggunakan produk bermerk yang mahal).
Semakin dewasa seseorang, maka kebutuhannya semakin banyak, dan mungkin semakin mahal. Bila kalian terbiasa membeli sesuatu barang yang mahal dan tidak sesuai dengan tingkat usianya, maka secara tidak langsung kalian telah membentuk pribadi yang konsumtif.


keterangan : dari berbagai sumber

Rabu, 30 November 2011

Contoh Surat Resmi

OSIS SMPN 2 TAROGONG KIDUL
Jl. Flamboyan No. 23A Tarogong Kidul Telp. (0262) 232162
 

Garut, 17 November 2011
Nomor             : 01/11-13/PHP/2011
Perihal             : Peringatan Hari Pahlawan
Lampiran         : -

Yth. Pembina OSIS
SMPN 2 Tarogong Kidul
di
Tempat


Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Dengan hormat,
Sehubungan dengan memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2011, OSIS menyelenggarakan lomba menggambar se-SMPN 2 Tarogong Kidul dengan tema Kepahlawanan yang diselenggarakan pada :
Hari                 : Kamis
Tanggal           : 10 November 2011
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 siswa yang berasal dari kelas 7, 8, dan 9. Pemenang ke-1, 2, dan 3 dalam kegiatan tersebut masing-masing berasal dari kelas 7, 8, dan 9. Setiap pemenang mendapatkan hadiah berupa alat tulis dan alat menggambar.
Demikian laporan kegiatan lomba menggambar. Semoga kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.








Penanggung Jawab,

Lulu Asmi L. S.
Kelas 9-C

Alat Musik Tradisional Indonesia
1.      Nama alat musik: Angklung
         Daerah asal: Provinsi Jawa Barat
         Cara memainkan: Digoyangkan






2.      Nama alat musik: Kenong
         Daerah asal: Provinsi JawaTengah
         Cara memainkan: Dipukul





3.      Nama alat musik: Kolintang
         Daerah asal: Provinsi Sulawesi Utara
         Cara memainkan: Dipukul
                                                                       




4.      Nama alat musik: Talempong
         Daerah asal: Provinsi Sumatera Barat
         Cara memainkan: Dipukul







5.      Nama alat musik: Sasando
         Daerah asal: Nusa Tenggara Timur
         Cara memainkan: Dipetik






 
6.      Nama alat musik: Saung Gauk
         Daerah asal: Kalimantan Selatan
         Cara memainkan: Dipetik





 
7.      Nama alat musik: Trompet Reog
         Daerah asal: Jawa Timur
         Cara memainkan: Ditiup





8.      Nama alat musik: Dermenan
         Daerah asal: Jambi
         Cara memainkan:








9.      Nama alat musik: Gendang Bali
         Daerah asal: Bali
         Cara memainkan: Dipukul






10.    Nama alat musik: Saluang
         Daerah asal: Sumatera Barat
         Cara memainkan: Ditiup







11.    Nama alat musik: Tifa
         Daerah asal: Maluku
         Cara memainkan: Dipukul




12.    Nama alat musik: Gambang
         Daerah asal: DKI Jakarta
         Cara memainkan: Dipukul




13.    Nama alat musik: Hapetan
         Daerah asal: Tapanuli
         Cara memainkan: Digesek




14.    Nama alat musik: Keloko
         Daerah asal: Flores
         Cara memainkan: Ditiup



15.    Nama alat musik: Gentorag
         Daerah asal: Bali
         Cara memainkan: Digoyangkan

Musikalisasi Puisi

Ku Menanti
Ku menanti
Ku menanti terbitnya sang mentari pagi
Tuk menjalani setiap aktifitas diri
Ku lakukan semuanya dengan senang hati

Sang mentari
Kini muncul dengan wajah berseri-seri
Saat ku telah terbangun dari sang mimpi
Memberi kehangatan dalam jiwa ini

Andai ku jadi mentari
Yang berseri spanjang hari
Slalu setia menerangi
Andaiku mentari

Andaiku jadi mentari
Yang setia menemani
Menemanimu dalam sepi
Andaiku mentari

Oh sang mentari
Ku berharap kehangatanmu kan abadi
Agarku takkan pernah merasakan sepi
Ku kan setia tuk menantimu, mentari


(Irama lagu: Ku Menunggu-Rossa)

Sabtu, 29 Oktober 2011

Penyimpan Data


a)       Compact Disc (CD) cakram padat, atau piringan cakram adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital.







b)      CD-RW adalah CD-ROM yang dapat ditulisi kembali dan memiliki kemampuan membaca kepingan cd dan juga mampu menulis di kepingan cd blank.








c)       Flash Disk adalah alat penyimpanan data memori kilat tipe NAND yang memiliki alat penghubung USB yang terintegrasi. Penggerak kilat ini biasanya berukuran kecil, ringan, serta bisa dibaca dan ditulisi dengan mudah.






d)      Memory card adalah sebuat alat penyimpan data digital; seperti gambar digital, berkas digital ,suara digital dan video digital.






e)       DVD adalah sejenis cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD.






f)        Disket adalah sebuah perangkat penyimpanan data yang terdiri dari sebuah medium penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur dan dilapisi lapisan plastik berbentuk persegi atau persegi panjang.




g)      Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.

h)       Hard Disk adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis.

Minggu, 16 Oktober 2011

Kenapa Bukan Aku?

Pagi itu, aku membuka mataku. Matahari sudah menampakkan sinarnya yang hangat. Aku melirik kalender yang berada tepat di sebelah kiri tempat tidurku. Minggu, 09 Oktober 2011. Aku terbelalak kaget. Disana terdapat bulatan merah. Biasanya, jika ada sesuatu hal yang penting, aku selalu memberi tanda di kalenderku. “Hmm.. Ada apa ya, dengan hari ini?” kataku dalam hati. Aku mencoba mengingatnya, sambil menatap kosong dinding kamarku yang berwarna biru. “Oh, ya! Hari ini adalah hari keberangkatanku ke Bandung untuk olimpiade geografi!” kataku dalam hati. Aku langsung beranjak dari tempat tidurku, keluar kamar, dan mengambil air wudhu.
            Ya, aku adalah 1 dari 70 peserta final olimpiade geografi yang sudah melalui tahap seleksi daerah 3 minggu silam. Waktu itu, dadaku hampir meledak saat melihat namaku berada di daftar peserta final. Dan hari ini, aku harus bersiap untuk ‘bertarung’ kembali dengan para peserta lainnya.
            Setelah mengambil air wudhu, aku langsung shalat dan mandi. Setelah berpakaian, aku sarapan ditemani ibu dan adikku. “Teh, bagaimana, sudah siap?” kata ibuku. “Ya.. Begitulah.. Insya Alloh,” jawabku sambil mengunyah nasi goreng yang menjadi santapan pagiku. “Nanti jam 8 kita berangkat ya,” kata ibuku lagi. Aku mengangguk, sambil meneruskan melahap sarapanku.
            Selesai sarapan, aku mengemas barang-barangku yang akan kubawa ke Bandung. Baju-baju, alat tulis, dan yang paling penting, buku IPS-ku. Setelah selesai mengemas barang-barang, aku keluar kamar. Ternyata ibuku sudah menunggu diluar. “Cepat, Teh! Bu Uyun sudah menunggu di sekolah!” kata ibuku. “Iya, Bu!” jawabku sambil mengikat tali sepatuku. Kami pun segera berangkat ke sekolah, karena kami akan berangkat dari sana.
            Benar saja, saat tiba di sekolah, Bu Uyun, guru IPS di sekolahku, sudah menunggu. Sekarang tinggal menunggu Hesti, temanku yang sama-sama mengikuti olimpiade geografi itu. Tak lama kemudian, Hesti pun datang. Dan kami berempat pun berangkat ke Bandung.
            Hari beranjak siang. Saat itu, kami masih di perjalanan. Macet. Itulah yang menggambarkan suasana di jalan ini. Karena kesal, aku mengeluarkan buku IPS dari ranselku. Aku memanfaatkan waktuku untuk membaca kembali buku IPS-ku. Sand dune, kondensasi, teori Junghun, dan banyak istilah-istilah lainnya. “Bosan,” kataku dalam hati. Belum sampai 10 menit aku membaca, mataku sudah terasa berat. Huh, memang sudah kebiasaan, kalau membaca pasti bawaannya mengantuk. Aku pun memutuskan untuk memejamkan mataku kembali.
            Pukul 1 siang, kami tiba di Universitas Pendidikan Indonesia. Disanalah aku akan mengikuti olimpiade geografi itu. Setelah sampai disana, kami menuju sebuah gedung tempat Technical Meeting Olimpiade Geografi dilaksanakan. Kami tidak sempat menuju ke penginapan, karena takutnya terlambat ikut technical meeting, repot juga.
            Saat tiba di gedung itu, ternyata sudah banyak orang. Glek! Aku menelan ludah melihat peserta lainnya yang kelihatannya orang intelek semua. Mataku menangkap beberapa orang yang sedang membaca, “Wah, rajin banget sih, sampai-sampai di saat seperti ini masih membaca,” kataku dalam hati. Tapi, aku tidak terlalu peduli. Aku dan temanku, Hesti, langsung menempati tempat duduk yang disediakan di gedung itu. Technical meeting berlangsung sekitar 90 menit. Pelaksanaan olimpiadenya besok, lumayanlah bisa menghafal lagi.
            Setelah selesai mengikuti technical meeting, kami menuju ke penginapan. Kami menginap di Dormitory. Letaknya tidak jauh dari gedung tadi. Jadi, kami menempuhnya dengan berjalan kaki. Tiba di penginapan, aku langsung merebahkan badanku yang lelah di kasur. Tanpa sadar, aku terlelap ke dalam dunia mimpiku.
            “Hei! Bangun!”. Aku mendengar suara yang tampaknya tidak asing lagi bagiku, yang memaksaku untuk membuka mataku. Aku terperanjat. Aku ingat persis ini hari apa. Hari Senin, 10 Oktober 2011. Dan hari ini.. adalah pelaksanaan olimpiade geografi. Dengan langkah gontai, aku menuju kamar mandi. Mataku sembab, mungkin karena kemarin tidur terlalu malam. Ya, waktu malam, aku menghafal. Sudah kebiasaanku pakai SKS, sistem kebut semalam. Setelah mandi, aku sholat Subuh dan sarapan, lalu bersiap ke gedung FPIPS UPI, tempat aku ‘bertarung’.
            Sampai di gedung FPIPS, para peserta harus mengikuti pembukaan di ruang Auditorium. Sebelum masuk kesana, Bu Uyun memberikan pengarahan kepadaku dan Hesti. “Hati-hati ya, dalam mengerjakan soalnya. Dan kalian harus yakin bahwa kalian bisa,” pesan Bu Uyun. “Iya, Bu. Insya Alloh,” jawabku dan Hesti. Aku dan Hesti pun memasuki ruangan itu. Pembukaanya lama sekali, sekitar 1 jam. Hesti memanfaatkan waktu itu untuk membaca. Dan kulihat, banyak juga peserta lain yang membaca. Tapi aku? Bukuku ku tinggal di penginapan. Hmm.. Aku hanya memperhatikan sambutan-sambutan saja, sambil mengingat-ingat kembali materi yang aku baca kemarin.
            Selesai pembukaan, aku, Hesti, dan peserta lainnya memasuki ruang ujian. Deg! Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Baru kali ini aku mengikuti olimpiade yang mencakup region provinsi. Biasanya sih, di kabupaten saja. Tapi aku mencoba untuk tenang. Sebelum masuk ruang ujian, aku dan Hesti meminta do’a dulu kepada ibuku dan Bu Uyun. “Semoga lancar, ya,” kata Bu Uyun. “Semoga diberi kemudahan, ya,” kata ibuku. Setelah itu, aku dan Hesti memasuki ruang ujian.
            150 menit telah berlalu. Menyimpan rasa ragu dalam hatiku. 100 soal yang disediakan, tidak kuselesaikan dengan sempurna. Dan sekarang, aku harus mengumpulkan lembar jawabanku. Tak apalah, pasrah saja, fikirku. Semua peserta sudah meninggalkan ruang ujian. Detak jantungku semakin tak menentu, karena sekarang adalah saatnya menunggu pengumuman pemenang.
            Pukul 2 siang. Saatnya pengumuman. Aku mencoba untuk tenang. Huh, sialnya, kali ini hatiku tak bisa diajak kompromi. Bisa dibilang kali ini aku sedang harap-harap cemas. Mungkin peserta lainnya juga merasakan hal yang sama. Yap! Sekarang MC sudah berada di podium untuk membacakan pemenang. Pemenang dibacakan dari juara harapan 2, dan bukan namaku yang disebut. Harapan 1, juara 3, juara 2, namaku belum juga disebut. “Juara 1.. Berasal dari Garut!” Mendengar itu, aku, Hesti, ibuku, dan Bu Uyun langsung bersorak gembira. Tapi tunggu! Wakil dari Garut ada 3! “Juara 1, jatuh kepada.. Jovi dari SMP Daya Susila Garut!” kata MC. Aku langsung terduduk. “Kenapa bukan aku?” kataku dalam hati. Kecewa, kesal, amarah. Semua ada dalam benakku. Tapi aku mencoba agar air mataku tidak jatuh. Aku menarik napas, ikhlaskan, fikirku. Aku sadar, air mata takkan mengubah hasil olimpiade itu.
            Matahari mulai menyembunyikan dirinya di ufuk barat. Andai aku bisa seperti matahari, menyembunyikan kesedihanku. Tapi entahlah, aku hanya bisa mengambil hikmah di balik semua ini. Aku melangkahkan kakiku. Diiringi hembusan angin yang membuat daun-daun berguguran. Tapi, semangatku tidak mudah gugur. Aku yakin aku bisa, tapi sekarang mungkin belum waktunya.

Apresiasi Lukisan



Keterangan    :
Nama Pelukis              : Basuki Abdullah
Nama Lukisan             : Kakak dan Adik
Media                          : Kanvas dengan cat minyak
Ukuran lukisan            : 65x79 cm
Tahun pembuatan       : 1978
Aliran                           : Realis
                       
Alasan             :
Lukisan ini merupakan salah satu karya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yeng jernih tetapi matanya menatap kosong. Apalagi pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta tekstual ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan. Namun demikian, spirit keharuan kemanusiaan dalam lukisan ini tetap dalam bingkai romantisisme. Oleh karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebab idealisme dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan.

Tanggapan     :
Lukisan karya Basuki Abdullah ini menggambarkan kehidupan nyata dengan warna yang menunjukkan estetika dari lukisan ini. Ekspresi yang digambarkan pada lukisan ini pun menyiratkan nilai kemanusiaan. Ruang alamiahnya pun menekankan nilai ekspresi, ditambah dengan bidang alamiah yang menekankan nilai arah dan nilai gerak pada lukisan.

Konsumtif(isme)

Sikap konsumtif adalah sikap menggunakan sesuatu tidak sesuai dengan keperluannya. Bisa juga diartikan sikap boros dalam menggunakan barang dan jasa. Sikap ini muncul karena pengaruh iklan-iklan produsen yang begitu gencar. Melihat iklan-iklan ini orang jadi tertarik untu menggunakan atau memakai produk mereka walaupun si pemakai belum tentu butuh, mungkin hanya karena gengsi dan hal lain.
Sifat konsumtif dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Baik oleh anak-anak, orang tu, pengusaha, masyarakat kelas atas, menengah, maupun menengah ke bawah. Untuk memuaskan hasrat konsumtifnya tersebut, setiap orang akan melakukan apa saja, baik dengan cara halal maupun cara haram. Banyak orang menjadi egois, mata duitan, jatuh miskin, melakukan tindakan kriminal, hanya karena sifat konsumtif yang tertanam di dalam jiwanya.
Banyak sifat mengkonsumsi sesuatu dalam kehidupan kita. Saat ini kalian sedang mengkonsumsi waktu dan energi kalian untuk mendengarkan saya berbicara. Setiap waktu kita pasti mengkonsumsi, menggunakan, memakai sesuatu. Kita memakai atau menggunakan, atau mengkonsumsi sesuatu karena kebutuhan-kebutuhan. Jika demikian tidak salah jika dikatakan manusia memang “konsumtif” dalam pengetian ia memiliki kebutuhan untuk memakai atau menggunakan sesuatu. Di sini kita ingat kata konsumen. Kita menjadi konsumen ketika kita membeli barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan kita dari produsen yang memang menyediakan barang atau jasa yang kita butuhkan. Semenjak kecil sampai sekarang kita merasakan menjadi konsumen.
Pemahaman dan fakta bahwa kita telah menjadi konsumen semenjak kecil sampai sekarang, dan memang kita “konsumtif” dalam pengertian kita memakai, menggunakan sesuatu seturut dengan kebutuhan kita ini penting dalam pembahasan kita mengenai konsumtivisme ini, karena dari sini kita bisa berangkat menyadari masalah kita. Fakta bahwa kita membutuhkan konsumsi sesuatu seturut dengan kebutuhan kita, dapat jatuh kedalam bahaya “isme”, yaitu sebagai sebuah pandangan hidup, falsafah hidup, gaya hidup. Lambat laun, karena menjadi sebuah gaya hidup, maka seseorang tidak akan puas dalam kesadaran bahwa ia butuh sesuatu saja (untuk dikonsumsi), tetapi lebih dari itu sifat konsumsi itu terjadi secara berlebih. Ia menjadi sebuah gaya hidup.
Beberapa contoh gaya hidup konsumtif remaja:
• Berkaitan dengan konsumsi barang/jasa, Makanan-minuman, pakaian & perlengkapan (kosmetika, sepatu, handphone,dsb), transportasi.
• hobi menjadi maniak
• waktu dan energi (malas-malasan)
Dampak yang paling utama dari gaya hidup konsumtif ini adalah kerugian bagi diri sendiri. Manusia memang butuh konsumsi, ia konsumtif, tetapi satu hal yang perlu ditegaskan ialah kerugian yang terjadi bagi diri sendiri bila orang menerapkan gaya hidup yang konsumtif ialah orang itu masuk ke dalam jerat, yang lambat laun menjadi kebiasaan, dan ketergantungan.
Cara menghindari gaya hidup konsumtif ialah dengan mengetahui hal-hal yang mendukung terciptanya gaya hidup konsumtif. Hal yang paling memungkinkan bagi seseorang untuk jatuh ke dalam gaya hidup konsumtif ialah tersedianya uang, waktu, dan energi. Oleh karena itu yang harus dilakukan untuk menghindari gaya hidup konsumtif adalah bijaksana dalam menggunakan uang, waktu dan energi. Artinya mampu mengambil keputusan, tahu konsekuensinya, dan sanggup melaksanakannya. Secara konkrit ini dapat dilakukan dengan membuat skala prioritas kebutuhan. Misalnya dalam menggunakan uang, seberapajauhkah kita menyadari pendapatan dan pengeluaran kita (contoh: susun rencana pendapatan dan pengeluaran). Dalam membeli kebutuhan, Ingat kecenderungan produsen untuk memberikan tawaran menarik. Dengan membuat skala prioritas kita akan berhati-hati dan menyadari “lapar mata” terhadap barang-barang tertentu. Menyadari pengkondisian jaman yang terkadang menipu. Cetuskan nilai-nilai diri, aktualisasi diri. Banyak yang jatuh ke dalam gaya hidup konsumtif karena tidak memiliki penghargaan terhadap diri sendiri. Atau tidak menjadi diri sendiri. (mis: karena ingin diakui oleh kawan-kawannya, maka menggunakan produk bermerk yang mahal).
Semakin dewasa seseorang, maka kebutuhannya semakin banyak, dan mungkin semakin mahal. Bila kalian terbiasa membeli sesuatu barang yang mahal dan tidak sesuai dengan tingkat usianya, maka secara tidak langsung kalian telah membentuk pribadi yang konsumtif.


keterangan : dari berbagai sumber
 

Lulu Asmi L S Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting